Kamis, 14 November 2013

KELOMPOK KEPENTINGAN DI AMERIKA SERIKAT


Disini, penulis mengajak bagaimana individual melihat politik dengan cara yang sama datang bersama untuk menekan pendapat mereka pada masyarakat dan pemerintah. Penulis melihat satu hal yang penting dimana masyarakat datang bersama untuk mempengaruhi politik yakni kelompok kepentingan. kelompok kepentingan ini bertujuan untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan publik. Essay ini akan membahas bagaimana cara/teknik kelompok kepentingan Amerika dalam menyampaikan pengaruhnya.

Pada akhir abad ke-19, kelompok kepentingan di Amerika sudah mulai bermunculan. Awalnya hanya merupakan kelompok petani yang tidak lagi mengkonsumsi seluruh produk pertanian mereka. Seiring dengan perkembangan masyarakat, para petani Amerika mulai menjual makanan pada seluruh masyarakat. Perubahan ini menuntut mereka untuk menciptakan organisasi, yang mana awalnya mereka hanya memenuhi kebutuhan diri sendiri yang kemudian mereka memenuhi kebutuhan orang lain dengan jumlah yang lebih banyak.  Semenjak itulah berbagai jenis kelompok kepentingan mulai bermunculan.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, mungkin terlintas di kepala kita mengapa kelompok kepentingan itu muncul, apa sebabnya? Menurut Patterson ada beberapa sebab yang menjadi pendorong munculnya gelombang  kelompok kepentingan pada era sekarang ini.

Pertama, adanya jaminan undang-undang bagi individu untuk membuat kelompok. Bahkan kelompok kepentingan masukdalam kategori nonprofit ( tidak mencari keuntungan ) sehingga mendapat keringanan dari pemerintah, misalnya dalam pengiriman surat.

Kedua, sistem desentralisasi membuat kelompok – kelompok berkembang luas di pemerintahan negara bagian hingga di pemerintahan kota-kota kecil. Kelompok-kelompok kecil yang tak mungkin memperngaruhi pemerintahan nasional justru berkembang di daerah-daerah.

Ketiga, ledakan partisipasi. Proses ini terjadi sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan tinggi dan memiliki akses yang lebih cepat ke sumber-sumber informasi. Lapisan masyarakat ini tidak lagi mempersoalkan kekurangan kebutuhan makanan dan minum. Mereka mulai mempersoalkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Disamping itu mereka juga menyadari bahwa partai-partai politik seperti tidak memiliki prioritas pada persoalan-persoalan sederhana namun konkrit dan membutuhkan penyelesaian segera. Kondisi inilah yang mendorong timbulnya kelompok-kelompok kepentingan.

Kelompok kepentingan pada dasarnya berbeda dengan partai politik. Kelompok kepentingan tidak bertujuan untuk merebut jabatan publik sebagaimana partai politik. Kelompok kepentingan lebih memfokuskan kegiatannya pada upaya-upaya untuk mempengaruhi proses pembuatan kebijakan yang memiliki dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kepentingan mereka. Oleh karena itulah essay ini akan lebih mengarahkan pada teknik kelompok kepentingan dalam menyampaikan pengaruhnya.

Dalam aksinya mereka memperluas akses untuk dapat mempengaruhi pejabat pemerintah, senator, anggota Kongres, atau bahkan presiden. Untuk itu diperlukan teknik tertentu agar pengaruh mereka dapat dirasakan oleh para pejabat tersebut. Berikut adalah teknik kelompok kepentingan Amerika dalam menyampaikan pengaruhnya.

a.                  Lobbying

Teknik pertama yang dilakukan adalah lobbying, orang-orang yang melakukan lobbying ini dikenal sebagai lobbysist. Orang-orang ini sangat terlatih untuk melakukan lobbying dan terdaftar secara resmi di Kongres maupun di negara-negara bagian. Hanya orang-orang yang terdaftarlah yang dapat melakukan kegiatan lobbying. Jumlah lobbysist yang terdaftar di seluruh Amerika tidak kurang dari 100.000 orang. Jumlah ini tersebar, sebgian ada di Washington dan sebagian yang lain di setiap negara bagian. Adapun teknik lobbying ini memiliki beberapa jenis, yakni :

Direct Lobbying. Lobi ini dilakukan secara langsung kepada anggota Kongres atau para pejabat pemerintah. Mereka secara rutin bertemu dengan anggota Kongres untuk menyampaikan informasi sesuai dengan bidang kepentingan mereka. Mereka menemui anggota Komisi atau Subkomisi yang penting dan menentukan proses kebijakan. Sekalipun demikian perkembangan lobbysist harus memiliki kontak dengan sebanyak mungkin anggota Kongres karena semakin banyak persoalan yang memerlukan kerjasama dari berbagai anggota Komisi.

 Lewat Dengar Pendapat. Lobbying dapat juga dilakukan melalui proses dengar pendapat. Setiap proses legalisasi selalu diikuti dengan proses dengar pendapat untuk dapat masukan dari luar anggota Kongres. Dalam kesempatan ini para lobbysist dapat memanfaatkan untuk menyampaikan informasi atau pesan sesuai dengan tujuan kelompok kepentingan mereka.

Memprakasai Pembentukan CaususDewasa ini muncul kebiasaan baru dimana kelompok kepentingan berperan lebih aktif, sebagai contoh, seorang lobbysist saat ini tidak hanya dapat mendukung tetapi juga dapat memberi sponsor agar terbentuk sebuah causus para senator atau representatives. Disamping pembenmtukan caucus para lobbysist juga menerapkan model last-minute call. Dengan model ini lobbysist berusaha mempengaruhi para senator atau representative lewat panggilan telepon pada detik-detik terakhir sebelum voting dimulai. Model lobi ini sering justru lebih efektif dibanding yang lain.

Mobalisasi Akar Rumput. Cara ini bisa dilakukan apabila ketiga cara di atas tidak memberikan hasil yang efektif. Yakni, menggunakan dukungan pendapat umum. Mereka dapat menyelenggarakan pawai sambil memnbawa spanduk atau memasang iklan dalam ukuran yang besar di jalan – jalan atau memasang beberapa jenis stiker. Pengiriman surat dan telepon secara masal juga dapat dimanfaatkan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.

Kerjasama dengan Kelompok Kepentingan Lain. Cara lain yang dapat ditempuh biasanya membangun kerjasama dengan kelompok kepentingan lain. Sebut saja ini merupakan sebuah koalisi, model koalisi in i dapat lebih efektif khususnya jika diantara anggota koalisi tersebut memiliki kesamaan persepsi atau kemiripan tujuan. Salah satu koalisi terkemuka dalam dekade 1990-an ialah “ Keep America Moving. “ Kelompok ini merupakan koalisi dari pemakai jalan raya, industri mobil, serikat buruh, kontraktor jalan. Mereka menentang alokasi pajak bahan bakar pemerintah federal. Koalisi ini mendapat perlawanan dari kelompok tandingannya, yakni Surface Policy Transportation Project. Merupakan kelompok koalisi dari kelompok lingkungan, komunitas, konservasi, mass-transit lobby, Asosiasi Walikota Nasional, Liga Kota Nasional.  

b.                  Memanfaatkan Pemilihan

Pemilihan adalah kegiatan yang rentan akan pengaruh dari berbagai kelompok yang memiliki kepentingan di dalamnya. Pelobi dapat memanfaatkan dana yang dimilikinya atau menggunakan grass-root lobbying (pemanfaatan iklan) untuk mendukung atau menekan calon-calon legislatif atau bahkan calon presiden.

Membiayai Para CalonDi Amerika kelompok kepentingan dapat memanfaatkan dana yang mereka miliki untuk membiayai kampanye para calon politisi. Salah satu akibat dari pemanfaatan dana untuk mendukung kampanye pemilihan ini ilah munculnya political Action Committeens (PACs).

PACs merupakan lengan politik dari kelompok kepentingan khususnya dalam pemilihan. Mereka berasal dari kelompok buruh seperi COPE hingga kelompok para dokter seperti AMA PACs.

Membuat Publikasi. Sarana ini merupakan sarana publikasi yang mana mempublikasikan perilaku calon selama ia menjabat khususnya perilaku voting di badan legislatif. Dengan mempublikasikan segala voting  anggota legislatif maka publik dapat menilai sejauhmana anggota tersebut telah menguntungkan atau merugikan poblik. Publikasi ini sudah tentunya sangat subyektif dan mengandung tujuan politik kelompok kepentingan. bukan hanya itu, kelompok kepentingan juga dapat memanfaatkan segala macam skandal atau kelemahan pribadi calon-calon yang tak mereka sukai sebagai bahan publikasi. Jika publik terpengaruh maka bukan tidak mungkin calon tersebut akan mudah dikalahkan  karena reputasi publiknya jatuh akibat cerita skandal atau publikasi negatif yang diarahkan kepadanya.

c.                  Lobby oleh Eksekutif

Eksekutif disini yakni presiden dan anggota kabinet, memerlukan lebih banyak usaha agar proposal yang mereka ajukan kepada Kongres dapat disahkan. Pengesahan proposal program pemerintah dengan demikian memerlukan proses lobbying. Pihak eksekutif dituntut untuk melobi senator dan representative untuk setiap perkembangan kemajuan dari proposal yang mereka ajukan.

d.                  Lobbying di Badan Pengadilan

Lobbying di badan pengadilan merupakan suatu hal yang penting bagi kelompok kepentingan di Amerika. Salah satu kelompok kepentingan yang aktif melakukan lobi-lobi di badan pengadilan adalah NAACP. Kelompok kepentingan ini prihatin dengan hakim-hakim kulit putih yang mereka anggap cenderung bias dalam enentukan perkara yang melibatkan warga Amerika yang berkulit hitam. Untuk mengatasi persoalan tersebut mereka berusaha untuk mendapatkan hakim berkulit hitam dengan mempengaruhi proses pemilihan hakim. Disamping NAACP beberapa kelompok kepentingan yang mewakili wanita juga menuntut dilibatkan dalam proses penentuan sleksi hakim.

Dari pemaparan diatas, kita bisa melihat bahwa kelompok kepentingan di Amerika sangatlah penting dalam mempengaruhi kebijakan publik. menurut hemat saya kelompok kepentingan di Amerika sangatlah unik dibandingkan dengan kelompok kepentingan di negara-negara lain dimana kelompok kepentingan di Amerika memiliki teknik yang sedikit berbeda untuk menyampaikan pengaruhnya. Teknik pertama yang dilakukan oleh kelompok kepentingan adalah Lobbying dimana orang yang melakuan lobbying disebut lobbysist. Orang yg melakukan lobi tersebut haruslah terdaftar secara resmi didalam kongres maupun negra-negara bagian, dan orang-orang yang terdaftar inilah yang bisa melakukan kegiatan lobbying. Ada empat jenis dalam lobbying, yakni : Lewat Denger Pendapat, Memprakasai Pembentukan Causus, Mobalisasi Akar Rumput dan Kerjasama dengan Kelompok Kepentingan Lain. Teknik yang kedua ialah Memanfaatkan Pemilihan. Dimana teknik ini memanfaatkan dana yang mana dana ini untuk membiayai para calon dan membuat publikasi. Kemudian teknik yang ketiga yaitu Lobby oleh Eksekutif, dalam hal ini presiden atau anggota kabinet. Pihak eksekutif dituntut untuk melobi senator dan representative untuk setiap perkembangan kemajuan dari proposal yang mereka ajukan. Dan teknik terakhir yang dilakukan ialah Lobbying di Badan Pengadilan, Lobbying di badan pengadilan merupakan suatu hal yang penting bagi kelompok kepentingan di Amerika. Khususnya mereka yang mewakili kelompok-kelompok minoritas di Amerika seperti orang-orang berkulit hitam.

Referensi

Bambang Cipto, Bab 5 Halaman 84 - 100
Cil Jilson, Chapter 6 pp. 125 - 139

Tidak ada komentar:

Posting Komentar